Judul:
Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Penulis: Jostein
Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerjemah:
Ridwana Saleh
Penerbit: Mizan
Tebal: 284 Hal
Harga: Rp.
39.000,-
Jika fantasi sama dengan kebohongan, para
penulis mestilah merupakan pembohong yang paling antusias (hal; 35)
Dua sepupu Nils dan Berit, tinggal di kota yang berjauhan. Untuk menjalin
komunikasi, mereka saling berkirim surat
dalam bentuk buku yang dikirimkan bolak-balik di antara mereka. Dalam buku-surat
tersebut Nils dan Berit bercerita tentang seorang wanita tua misterius yang diketahui bernama Bibbi Bokken. Anehnya, Bibbi Bokken ini seolah mengetahui
segala yang dituliskan oleh Nils dan Berit dalam buku-surat mereka. Dan oleh
karena itu Bibbi Bokken beserta komplotannya berusaha merebut buku-surat dari
tangan Nils dan Berit.
Nils dan Berit tentu saja tidak tinggal diam. Dengan sekuat tenaga mereka
menjaga agar buku-surat tidak jatuh ke tangan Bibbi Bokken. Bahu membahu mereka
bertindak bak detektif, menyelidiki asal usul Bibbi Bokken dan apa sebenarnya yang
menjadi tujuan Bibbi Bokken dan komplotannya.
Lewat sepucuk surat yang terjatuh dari keranjang Bibbi Bokken, Berit
mengetahui bahwa Bibbi Bokken adalah seorang bibliographer yang sedang
menjalankan sebuah misi rahasia berkenaan dengan Perpustakaan Ajaib dan Buku
Yang Akan Terbit Tahun Depan. Lalu dimulailah petualangan Nils dan Berit, dari
kota tempat tinggal mereka hingga terowongan di dalam gua dan Roma, Italia.
Berhasilkah Nils dan Berit mempertahankan buku-surat mereka? Dan siapakah sebenarnya Bibbi Bokken ini.
Apakah ia adalah seorang penjahat, atau hanya seorang perempuan tua yang
kesepian. Atau justru dialah jagoannya. Jawabannya ada di halaman-halaman
terakhir buku ini.
Buku ini adalah buku kedua dari Jostein Gaarder yang saya baca. Setelah
sebelumnya sempat dibuat semaput oleh Dunia Sophie, akhirnya di buku ini saya
bisa tersenyum simpul bahkan tertawa lepas membayangkan keluguan dan kepolosan
khas anak-anak ala Nils dan Berit. Berkolaborasi dengan Klaus Hagerup, tak
menyebabkan Gaarder kehilangan ciri khasnya –bercerita di dalam cerita. Buku
ini lumayan tipis dan ringan untuk dibaca, namun tetap menyelipkan berbagai
ilmu pengetahuan di dalamnya. Di sini kita akan diajak berkenalan dengan Anne
Frank, Kalisifikasi Desimal Dewey, Winnie The Pooh, Jan Erik Vold, Peer Grynt,
perpustakaan dalam gua, tahapan-tahapan bagaimana sebuah buku diterbitkan, dan
lain-lain. Masih tidak berminat membaca buku ini? Mungkin petikan di bawah ini
bisa membantu mengubah pikiran anda:
“Buku
terbaik mengenai buku dan budaya-baca yang ada saat ini “
-Oldenburgische Volkszeitung
Ilustrasi dari SINI
gue baru tau nih bukunya... mau coba browsing ah