Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken (Review)

Rabu, 13 Februari 2013


Judul: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken
Penulis: Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
Penerjemah: Ridwana Saleh
Penerbit: Mizan
Tebal: 284 Hal
Harga: Rp. 39.000,-

Jika fantasi sama dengan kebohongan, para penulis mestilah merupakan pembohong yang paling antusias (hal; 35)
Dua sepupu Nils dan Berit, tinggal di kota yang berjauhan. Untuk menjalin komunikasi,  mereka saling berkirim surat dalam bentuk buku yang dikirimkan bolak-balik di antara mereka. Dalam buku-surat tersebut Nils dan Berit bercerita tentang seorang wanita tua misterius  yang diketahui bernama Bibbi Bokken.  Anehnya, Bibbi Bokken ini seolah mengetahui segala yang dituliskan oleh Nils dan Berit dalam buku-surat mereka. Dan oleh karena itu Bibbi Bokken beserta komplotannya berusaha merebut buku-surat dari tangan Nils dan Berit.
Nils dan Berit tentu saja tidak tinggal diam. Dengan sekuat tenaga mereka menjaga agar buku-surat tidak jatuh ke tangan Bibbi Bokken. Bahu membahu mereka bertindak bak detektif, menyelidiki asal usul Bibbi Bokken dan apa sebenarnya yang menjadi tujuan Bibbi Bokken dan komplotannya.
Lewat sepucuk surat yang terjatuh dari keranjang Bibbi Bokken, Berit mengetahui bahwa Bibbi Bokken adalah seorang bibliographer yang sedang menjalankan sebuah misi rahasia berkenaan dengan Perpustakaan Ajaib dan Buku Yang Akan Terbit Tahun Depan. Lalu dimulailah petualangan Nils dan Berit, dari kota tempat tinggal mereka hingga terowongan di dalam gua dan Roma, Italia.
Berhasilkah Nils dan Berit mempertahankan buku-surat mereka?  Dan siapakah sebenarnya Bibbi Bokken ini. Apakah ia adalah seorang penjahat, atau hanya seorang perempuan tua yang kesepian. Atau justru dialah jagoannya. Jawabannya ada di halaman-halaman terakhir buku ini.
Buku ini adalah buku kedua dari Jostein Gaarder yang saya baca. Setelah sebelumnya sempat dibuat semaput oleh Dunia Sophie, akhirnya di buku ini saya bisa tersenyum simpul bahkan tertawa lepas membayangkan keluguan dan kepolosan khas anak-anak ala Nils dan Berit. Berkolaborasi dengan Klaus Hagerup, tak menyebabkan Gaarder kehilangan ciri khasnya –bercerita di dalam cerita. Buku ini lumayan tipis dan ringan untuk dibaca, namun tetap menyelipkan berbagai ilmu pengetahuan di dalamnya. Di sini kita akan diajak berkenalan dengan Anne Frank, Kalisifikasi Desimal Dewey, Winnie The Pooh, Jan Erik Vold, Peer Grynt, perpustakaan dalam gua, tahapan-tahapan bagaimana sebuah buku diterbitkan, dan lain-lain. Masih tidak berminat membaca buku ini? Mungkin petikan di bawah ini bisa membantu mengubah pikiran anda:
“Buku terbaik mengenai buku dan budaya-baca yang ada saat ini “
-Oldenburgische Volkszeitung
Ilustrasi dari SINI

2 komentar:

  1. Ria Tumimomor mengatakan...:

    gue baru tau nih bukunya... mau coba browsing ah

  1. Unknown mengatakan...:

    novel remaja sih kayaknya. Tapi seru koq :)

Posting Komentar